#ditulis:senin30july2012
malem ini saat saya sedikit tergalau,
tidak bisa tidur dan gundah menyelimuti hati saya, karna sesuatu yang sangat mengenaskan,
dan bukan di sebabkan oleh pacar saya yang luar biasa baiknya,
melainkan someone else yang absurd banget, kalo katanya om raditya dika
sangat sesak dada saya, namun masih bisa menerimanya dengan lapang *sekarang pake saya*
karena kegalauan yang tak kunjung berhenti,
hampir tengah malem tepatnya setengah 12 malam saya memutuskan untuk menjahit logo merah di lengan kanan baju putih saya,
yang menandakan bahwa saya adalah siswa kelas XII atau 12 atau dua belas, masih kurang?
DUA BELAS!! APAAA??! SUDAH KELAS 12??! GILAAA!!!
okesip, cukup. saya membuka laci di meja saya, mencari benang yang senada, yak dapat..warna putih -__-
dan dengan segenap hati dan kalbu yang suci saya berusaha keras memasukan benang dalam jarum,
namun usaha saya sia-sia dan sayapun memutuskan mencari jarum yang lubangnya lebih besar, yak dapat dan saya berhasil memasukan benang dalam jarum lubang besar tersebut.
saya mengambil logo merah yang baru tadi siang saya beli di mini market sekolah,
saya pun dengan gaya sok piawai melintangkan jarum dan benang serta logo dan baju seraya membuat baju dan logo tersebut menyatu,
dengan keyakinan yang penuh saya memulai jahitan logo pertama saya, setelah kelas X dan xi tidak pernah menjahitnya by myself -..-
dengan konsenterasipun jahitan tersebut berjalan lumayan, iya benar lumayan ancur *hehe
tapi karena saya anak yang optimis, maka saya melanjutkan jahitan tersebut dan mencapai angka 13 dalam jahitan
disini sudah mulai terjadi kejanggalan, lampu kamar saya merem melek, mati hidup mati hidup..
saat saya mau memulai menusukkan jahitan yang ke-14 lampu kamar saya mati dan saat saya menghela nafas dan mengurungkan niat tersebut lampu kembali nyala.
disini perasaan saya mulai bertambah tidak menentu, bingung iya bgt sampe beberapa kali lampu kamar mati-hidup akhirnya lampu kamar saya seperti meledak
aaa seram, saya yang membawa jahitan 13 langsung berlari menemui papa saya di ruang depan, sedang menonton tivi
dan dengan histeris saya berkata 'lampu ku meledak' papa saya lalu bertanya 'sudah kamu off kan anunya?'
'ah beeee....' belum sempat saya menjawab 'belum' serumahan jeglek dan listrik mati semua, papa saya hanya berkata 'nah kaan' lalu segera bertindak.
berikut adalah misteri angka 13 bagi saya, apa ceritamu wkwk,
kemudian saya melanjutkan jahitan saya di ruang dimana saya bertemu papa saya (ini setelah ayah saya membenarkan listrik jegleknya)
satu jahitan setelah jahitan 13 itu, saya pun bete dan memutuskan untuk menyudahi jahitan tersebut, saya juga abingung mengapa tekat saya yang kuat tadi bisa terhapus begitu saja ngahaha
sekian dolo eaa~
oia padahal setelah saya menyudahi jahitan saya itu, banyak terjadi kejanggalan lainnya, tapi bersifat pribadi dan sebagian males gw tulis wkwk